Metode IPAT(Intensifikasi Padi Aerob Terkendali) mirip dengan metode SRI. Namun, terdapat modifikasi di beberapa hal. Misal pada SRI pembenihan dilakukan di wadah khusus, sedangkan pada sistem IPAT pembenihan dilakukan di sawah tetapi pada bedengan terpisah.
Menurut Dr Ir Tualar Simarmata MS, peneliti Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, kunci sukses tehnik budidaya IPAT adalah perkembangan sistem perakaran. Perakaran tumbuh optimal bila ketersediaan oksigen dalam tanah cukup. Itu dapat dipenuhi bila kondisi tanah tidak tergenang. Pada sistem IPAT sosok tanaman padi terlihat kokoh dan kekar.
Meski hanya menanam 1 bibit per lubang tanam, jumlah anakannya mencapai 80-100 anakan. Dari jumlah itu dihasilkan sekitar 60 rumpun. Panjang rumpun minimal 30 cm dan memiliki rata-rata 200-300 bulir.
Salah seorang petani asal Cimalaka, Sumedang, telah menerapkan teknologi IPAT. Hasilnya, dari lahan 1 ha, ia memanen 10-14 ton GKP, biasanya hanya 6-8 ton GKP per/ha. Ia juga menuai padi lebih cepat 7-10 hari dari pada sebelumnya.
ebb and flow,
Modifikasi lain berupa pengaturan air. Pada IPAT pengairan hanya dilakukan bila kondisi tanah retak-retak. Pada saat itulah lahan digenangi hingga ketinggian 1-2 cm dari permukaan tanah selama 1-2 jam. Setelah itu, saluran pembuangan dibuka agar air surut. Mirip seperti prinsip tehnik ebb and flow pada budidaya hidroponik.Menurut Dr Ir Tualar Simarmata MS, peneliti Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, kunci sukses tehnik budidaya IPAT adalah perkembangan sistem perakaran. Perakaran tumbuh optimal bila ketersediaan oksigen dalam tanah cukup. Itu dapat dipenuhi bila kondisi tanah tidak tergenang. Pada sistem IPAT sosok tanaman padi terlihat kokoh dan kekar.
Meski hanya menanam 1 bibit per lubang tanam, jumlah anakannya mencapai 80-100 anakan. Dari jumlah itu dihasilkan sekitar 60 rumpun. Panjang rumpun minimal 30 cm dan memiliki rata-rata 200-300 bulir.
Salah seorang petani asal Cimalaka, Sumedang, telah menerapkan teknologi IPAT. Hasilnya, dari lahan 1 ha, ia memanen 10-14 ton GKP, biasanya hanya 6-8 ton GKP per/ha. Ia juga menuai padi lebih cepat 7-10 hari dari pada sebelumnya.
0 Komentar
Penulisan markup di komentar