Menurut Dr Priatna Sasmita, peneliti di Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Subang, Jawa Barat. Beliau mengemukakan bahwa pola tanam padi berselang itu dikenal dengan sistem 'Jajar Legowo' Populasi padi yang menerapkan jajar legowo 2:1 sama dengan jumlah tanaman yang ditanam dengan cara konvensional, yakni 25 rumpun/m2.
Formasi tanam 2-1 yang dimaksud adalah pengaturan jarak tanam padi, sehingga terlihat seperti berselang-seling 2 baris tanam dan 1 baris kosong begitu seterusnya. Jarak antar baris tanam yakni 25 cm sedangkan baris kosong berjarak 40 cm.
Jajar legowo ialah salah satu cara untuk meningkatkan produksi padi. Istilah 'legowo'(bahasa jawa), diambil dari kata 'lego' dan 'dowo', lego= yang berarti luas, sedangkan wo(dowo)= berarti memanjang. Jadi arti kata legowo= lega dan memanjang. Sistem itudapat diartikan menanam padi secara berbaris yang diselingi satu barisan kosong. Setiap dua baris tanaman, di buat 1 lajur parit.
Dengan pola seperti demikian, produksi padi lebih tinggi. Sebab, pemeliharaan tanaman lebih mudah, terutama saat mengangkut gulma, melakukan pemupukan, dan penyemprotan pestisida.
Sistem jajar legowo juga memberikan hasil lebih baik karena semua tanaman berproduksi optimal. Pada sistem konvensional terdapat fenomena rumpun di dekat pematang memberikan hasil lebih tinggi ketimbang yang ditengah lahan. Sebab, tanaman ditepi pematang mendapatkan cahaya lebih banyak sehingga proses fotosintesis berlangsung sempurna.
Dengan jajar-legowo semua rumpun tanaman dikondisikan berada pada bagian pinggir karena ada jarak pemisah antar barisan tanaman. Pada sistem tanam jajar-legowo terdapat ruang terbuka seluas 25/50%. Tips untuk memaksimalkan sistem tanam dengan model jajar-legowo adalah dari penggunaan bibit tanam. Disarankan untuk menggunakan bibit yang masih berusia muda atau bibit yang masih berumur sekitar 14 hari. Bibit muda lebih adaptif dan dapat menghasilkan anakan lebih banyak ketimbang bibit tua.
Cara tanam yang baik dengan model jajar-legowo, pada setiap lubang ditanam 1-3 bibit. Penanaman bibit dalam jumlah sedikit bertujuan untuk mengurangi kompetisi antar bibit dalam satu rumpun.
Formasi tanam 2-1 yang dimaksud adalah pengaturan jarak tanam padi, sehingga terlihat seperti berselang-seling 2 baris tanam dan 1 baris kosong begitu seterusnya. Jarak antar baris tanam yakni 25 cm sedangkan baris kosong berjarak 40 cm.
Jajar legowo ialah salah satu cara untuk meningkatkan produksi padi. Istilah 'legowo'(bahasa jawa), diambil dari kata 'lego' dan 'dowo', lego= yang berarti luas, sedangkan wo(dowo)= berarti memanjang. Jadi arti kata legowo= lega dan memanjang. Sistem itudapat diartikan menanam padi secara berbaris yang diselingi satu barisan kosong. Setiap dua baris tanaman, di buat 1 lajur parit.
Dengan pola seperti demikian, produksi padi lebih tinggi. Sebab, pemeliharaan tanaman lebih mudah, terutama saat mengangkut gulma, melakukan pemupukan, dan penyemprotan pestisida.
Sistem jajar legowo juga memberikan hasil lebih baik karena semua tanaman berproduksi optimal. Pada sistem konvensional terdapat fenomena rumpun di dekat pematang memberikan hasil lebih tinggi ketimbang yang ditengah lahan. Sebab, tanaman ditepi pematang mendapatkan cahaya lebih banyak sehingga proses fotosintesis berlangsung sempurna.
Tips model Jajar-Legowo,
Dengan jajar-legowo semua rumpun tanaman dikondisikan berada pada bagian pinggir karena ada jarak pemisah antar barisan tanaman. Pada sistem tanam jajar-legowo terdapat ruang terbuka seluas 25/50%. Tips untuk memaksimalkan sistem tanam dengan model jajar-legowo adalah dari penggunaan bibit tanam. Disarankan untuk menggunakan bibit yang masih berusia muda atau bibit yang masih berumur sekitar 14 hari. Bibit muda lebih adaptif dan dapat menghasilkan anakan lebih banyak ketimbang bibit tua.Cara tanam yang baik dengan model jajar-legowo, pada setiap lubang ditanam 1-3 bibit. Penanaman bibit dalam jumlah sedikit bertujuan untuk mengurangi kompetisi antar bibit dalam satu rumpun.
0 Komentar
Penulisan markup di komentar