Oman adalah salah satu petani asal Cimalaka, Sumedang, yang menerepkan sistem IPAT dalam mengelola tanaman padi di sawahnya. Step-by-step ia secara konsisten menjalankan setiap proses sesuai prosedur sistem. Dari persiapan lahan, seleksi benih, pemupukan dasn pemanenan ia lakukan dengan tepat dan consistent.
Mula-mula Oman melakukan pembenihan dan persiapan lahan. Oman membajak dan meratakan tanah sawahnya, kemudian membuat saluran dengan kedalaman 30 cm di sekeliling petakan. Saluran juga dibuat di tengah petakan dengan jarak antar saluran 3-4 m. Panjang saluran air disesuaikan dengan ukuran sawah.
Dua hari ssebelum tanam, Oman membenamkan pupuk dasar masing-masing 1 ton pupuk kandang atau 500 kg kompos kering, 320 gram pupuk hayati, 75-100 kg UREA, 25-50 kg SP-36, dan 25-50 kg KCl. Pupuk dasar itu ditabur merata di permukaan sawah.
Lalu simpan benih dalam karung plastik hingga siap disemaikan. Basahi karung plastik agar lembab untuk memacu perkecambahan. Larutan garam bisa juga berfungsi sebagai fungisida alami. Tidak ada takaran khusus untuk volume garam yang diberikan.
Oman biasanya menguji cukup tidaknya larutan garam dengan memasukkan telur ke dalam larutan. Bila telur mengambang di permukaan air, berarti kadar garam sudah cukup. Bila telur tenggelam, berarti garam masih harus ditambahkan.
Keesokan harinya, benih disemai dalam bedengan berketinggian 10-20 cm dan lebar 2 m. Di pinggir bedengan dipasang bambu atau kayu untuk menahan tanah, terutama untuk tanah lempung berpasir yang mudah tergelincir bila terlalu banyak mengandung air.
Dua hari sebelum semai, bedengan diberi campuran 1 kg pupuk kandang kering atau kompos dan pupuk hayati. Dosis pupuk disesuaikan dengan volume kompos. Untuk 10 kg kompos perlu 80 gram pupuk hayati.
Saat penanaman, kondisi lahan mesti macak-macak. Bibit ditanam dengan posisi akar diletakkan menyamping sehingga membentuk huruf "L". Masing-masing lubang tanam hanya ditanam 1 bibit. Kedalaman penanaman maksimal 1 cm.
Mula-mula Oman melakukan pembenihan dan persiapan lahan. Oman membajak dan meratakan tanah sawahnya, kemudian membuat saluran dengan kedalaman 30 cm di sekeliling petakan. Saluran juga dibuat di tengah petakan dengan jarak antar saluran 3-4 m. Panjang saluran air disesuaikan dengan ukuran sawah.
Dua hari ssebelum tanam, Oman membenamkan pupuk dasar masing-masing 1 ton pupuk kandang atau 500 kg kompos kering, 320 gram pupuk hayati, 75-100 kg UREA, 25-50 kg SP-36, dan 25-50 kg KCl. Pupuk dasar itu ditabur merata di permukaan sawah.
Seleksi Benih,
Pada saat yang sama, pembenihan pun dikerjakan. Diawali dengan menyeleksi benih secara ketat. Caranya dengan merendam 10-15 kg benih dalam 15-20 liter larutan garam selama 10-15 menit. Benih yang mengambang dibuang, dan yang tenggelam diambil kemudian dibilas dengan air bersih.Lalu simpan benih dalam karung plastik hingga siap disemaikan. Basahi karung plastik agar lembab untuk memacu perkecambahan. Larutan garam bisa juga berfungsi sebagai fungisida alami. Tidak ada takaran khusus untuk volume garam yang diberikan.
Oman biasanya menguji cukup tidaknya larutan garam dengan memasukkan telur ke dalam larutan. Bila telur mengambang di permukaan air, berarti kadar garam sudah cukup. Bila telur tenggelam, berarti garam masih harus ditambahkan.
Keesokan harinya, benih disemai dalam bedengan berketinggian 10-20 cm dan lebar 2 m. Di pinggir bedengan dipasang bambu atau kayu untuk menahan tanah, terutama untuk tanah lempung berpasir yang mudah tergelincir bila terlalu banyak mengandung air.
Dua hari sebelum semai, bedengan diberi campuran 1 kg pupuk kandang kering atau kompos dan pupuk hayati. Dosis pupuk disesuaikan dengan volume kompos. Untuk 10 kg kompos perlu 80 gram pupuk hayati.
Penanaman benih,
Setelah itu, buat larikan dengan kedalaman 1 cm untuk memudahkan persemaian. Jarak antar larikan 3-5 cm. Lima belas hari setelah semai, bibit sudah siap ditanam dilahan. Bibit diambil dengan serok dari dasar bedengan. Tanah yang terambil tidak kemudian dicuci seperti pada umumnya, tujuannya agar akar tidak putus.Saat penanaman, kondisi lahan mesti macak-macak. Bibit ditanam dengan posisi akar diletakkan menyamping sehingga membentuk huruf "L". Masing-masing lubang tanam hanya ditanam 1 bibit. Kedalaman penanaman maksimal 1 cm.
0 Komentar
Penulisan markup di komentar