Sejak tahun 1970-an di Indonesia telah diusahakan pengembangan padi hibrida yang memiliki potensi hasil yang lebih tinggi. Selain perbaikan hasil, sasarannya mencakup pula kepada tanaman yang lebih tahan terhadap berbagai organisme pengganggu tanaman(OPT), tekanan(stress) dan abiotik(seperti kekeringan, salinitas dan tanah masam).
Hadirnya bioteknologi dan rekayasa genetika pada thn 1980-an memungkinkan perbaikan kualitas padi. Sejumlah tim peneliti di Swiss mengembangkan padi transgenik yang mampu memproduksi toksin bagi hama pemakan bulir padi dengan harapan menurunkan penggunaan pestisida. Suatu tim peneliti dari Jepang juga mengembangkan padi yang menghasilkan toksin bagi bakteri kolera. Diharapkan beras yang dihasilkan padi itu dapat menjadi alternatif imunisasi kolera, terutama di negara-negara berkembang.
Adapun kandungan gizi per/100gram beras dari beberapa jenis padi secara alami adalah sebagai berikut;
1. Beras Putih.
Hadirnya bioteknologi dan rekayasa genetika pada thn 1980-an memungkinkan perbaikan kualitas padi. Sejumlah tim peneliti di Swiss mengembangkan padi transgenik yang mampu memproduksi toksin bagi hama pemakan bulir padi dengan harapan menurunkan penggunaan pestisida. Suatu tim peneliti dari Jepang juga mengembangkan padi yang menghasilkan toksin bagi bakteri kolera. Diharapkan beras yang dihasilkan padi itu dapat menjadi alternatif imunisasi kolera, terutama di negara-negara berkembang.
Adapun kandungan gizi per/100gram beras dari beberapa jenis padi secara alami adalah sebagai berikut;
1. Beras Putih.
- Protein = 6.8g/100g
- Besi = 1.2mg/100g
- Seng = 0.5mg/100g
- Serat = 0.5g/100g
2. Beras Cokelat.
- Protein = 7.9g/100g
- Besi = 2.2mg/100g
- Seng = 0.5mg/100g
- Serat = 0.5g/100g
3. Beras Merah.
- Protein = 7.0g/100g
- Besi = 5.5mg/100g
- Seng = 3.3mg/100g
- Serat = 3.3g/100g
4. Beras Ungu.
- Protein = 8.3g/100g
- Besi = 3.9mg/100g
- Seng = 2.2mg/100g
- Serat = 2.2g/100g
5. Beras Hitam.
- Protein = 8.5g/100g
- Besi = 3.5mg/100g
- Seng = 0mg/100g
- Serat = 0g/100g
Sumber: Association of Southeast Asian Nations (ASEAN)
0 Komentar
Penulisan markup di komentar